Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hama dan Penyakit Bunga Mawar - ATH Aneka Tanaman Hias

Hama dan Penyakit Bunga Mawar | Pengendalian hama dan penyakit Tanaman Bunga mawar sangatlah prioritas, ini disebabkan karena harapan tanaman tumbuh prima sehingga diharapan produk dapat maksimal. Mengantisipasi hal tersebut maka perlu adanya perlindungan tanaman secara terpadu.

Penting dalam PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yaitu untuk melakukan pengendalian dan mengenal Organisme Pengganggu Tanaman yang menyerang, gejala serangan, cara penyebaran dan faktor-faktor perkembangan organisme pengganggu tanaman. 

Tujuan untuk memperoleh pertumbuhan tanaman yang optimal, kepastian keberhasilan panen, mutu produk yang tinggi dan aman untuk dikonsumsi, diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekologis.
 
Organisme Pengganggu Tanaman yang perlu diperhatikan Bunga Mawar antara lain:
 
Beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman bunga mawar serta pengendaliannya:

Thrips (Thaeniothrips sp.)

Hama ini menyerang hingga intensitas 45 % pada daun muda dan bunga yang lagi mekar. Thrips mulai menyerang sejak awal penanaman hingga mawar berbunga. Hama tersebut ditemukan pada celah-celah antar daun dan juga pada daun yang masih menguncup. Awal serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada permukaan daun menjadi keabu-abuan dan akhirnya berubah menjadi kecoklatan bila serangan sudah lanjut. Sebagai tindakan awal pengendalian dapat digunakan kertas berperekat warna kuning. Untuk mengendalikan hama tersebut dapat digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat, diafentiuron atau Lannate 25 WP sesuai dengan dosis anjuran.

Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)

Kutu daun ini berwarna hijau menyerang tanaman dengan cara menempel dan mengisap cairan pada bagian pucuk daun, ranting dan kuncup bunga. Gejala yang ditimbulkan: tanaman pada daun atau pucuk jadi keriting/mengkerut dan hidup jadi gak ormal. Pengendalian: menjaga kebersihan (sanitasi) kebun dan disemprot insektisida Decis 2,5 EC atau Buldok 25 EC, Confidor 200 LC, Curacron 500 EC, Fastac 15 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Tungau (Tetranychus telarius)

Tungau mirip laba-laba, sangat kecil ± 0,3 mm, berwarna merah/hijau/kuning. Berkembangbiak dengan cepat bila cuaca lembab dan panas, serta sirkulasi udara kurang baik. Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman, pada bagian daun/pucuk, sehingga menyebabkan titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu kecoklat-coklatan.Pengendalian:disemprot insektisida-akarisida seperti Omite 570 EC atau Kelthane 200 EC atau Mitac 200 EC Meothrin

Penyakit bercak daun (Xanthomonas sp).

Penyakit bercak daun merupakan masalah utama pada pertanaman mawar yang tidak diberi naungan atau rumah kaca plastik penyakit ini yang disebabkan oleh Diploicarpon rosae. Dengan intensitas serangan antara 15 - 17 %. Penyakit disebut dengan penyakit gugur daun, penyakit tersebut umumnya menyerang pada musim hujan. Pencegahan dapat dilakukan dengan menyemprotkan Doconil 75 WP.

Penyakit Kanker

Penyakit ini menyerang pada kulit batang. Gejala serangan terjadi infeksi pada kulit tampak seperti goresan coklat muda lalu menjadi tua, kemudian mengeriring dan cekung serta mati. Pengendaliannya dengan menggunakan fungisida Ditane M-45.
 
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman sebaiknya dilakukan secara menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekologis berprinsif PTT antara lain adalah:
  • Kultur Teknis; penggunaan benih sehat, pengaturan jarak tanam, pemupukan berimbang sesuai dengan dosis anjuran, pengelolaan air dengan baik dan pergilirang tanaman.
  • Mekanis; dari hasil pengamatan bila sudah ada gejala serangan yang tidak terlalu berat dilakukan pengumpulan telur, larva dan imago untuk dimusnakan, bila serangan sudah mula berat maka tanaman harus dibongkar dan dimusnakan agar tidak menjalar ke tanaman yang lainnya.
  • Secara biologi; memanfaatkan musuh alami seperti parasitoid telur, pupa, patogen serangga dan cendawan antagonis
  • Secara kimiawi; pengendalian pestisida kimiawi sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir yang perlu memperhatikan antara lain tepat mutu, jenis, sasaran, dosis, cara dan waktu.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang umum ditemukan pada bunga mawar lainnya:

Bercak hitam

Bercak hitam pada daun bunga mawar

Penyebab: cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”). Gejala: daun bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning. Dapat pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak dan tajuk bunga. Daun yang terserang akan mudah berguguran. Pengendalian nonkimiawi: memangkas bagian tanaman yang sakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Propineb dan Mankozeb pada konsentrasi yang dianjurkan.
 

Karat daun

Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht. Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi daun atas terdapat bercak bersudut warna kemerah-merahan. Daun yang terserang berat akan mudah gugur (rontok). Pengendalian non-kimiawi: pemotongan/pemangkasan daun sakit kemudian dimusnahkan. Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Zineb atau Maneb pada konsentrasi yang dianjurkan.
 

Tepung mildew

Penyebab: cendawan Oidium sp. Gejala: terdapat tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah dan atas. Daun/bagian tanaman yang terserang akan berubah warna dari hijau menjadi kemerah-merahan, lambat laun kekuning- kuningan dan akhirnya daun-daun cepat rontok (gugur). Pengendalian nonkimiawi: memetik daun yang terserang untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida
 

Bengkak pangkal batang

Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn. Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil dan akhirnya mati. Pengendalian non-kimiawi: mencabut tanaman yang sakit untuk dimusnahkan dan sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas yang bersih dan steril. Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida yang berbahan aktif Streptomisin atau Oksitetrasikin.
 

Mosaik (belang-belang)

Penyebab: virus (Virus Mosaik Mawar) (Rose mosaic Virus). Gejala: daun menguning dan belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala. Pengendalian: penanaman bibit yang sehat, pemeliharaan tanaman secara intensif, penyemprotan insektisida untuk pengendalian serangga vektor, dan membongkar (eradikasi) tanaman yang sakit untuk dimusnahkan agar tidak menular kepada tanaman yang lainnya.
 

Bercak daun

Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass. dan Alternaria sp. Gejala: serangan cercospora bercak-bercak coklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman. Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun yang sakit untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi). Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang mengandung bahan aktif Tembaga (Cu).
 

Jamur upas

Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor (Berk. et Br.) Tjokr. Gejala: terdapat lapisan kerak berwarna merah pada batang, dan lambat laun batang akan membusuk serta mati. Pengendalian non-kimiawi: mengelupaskan kulit dan mengerok bagian tanaman yang sakit, kemudian diolesi cat/ter, dapat pula sekaligus memotong bagian batang yang terinfeksi berat. Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida yang berbahan aktif Tridemorf.
 

Busuk bunga

Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr. Gejala: kuntum bunga yang telah membuka membusuk berwarna coklat, dan berbintil-bintil hitam. Pengendalian non-kimiawi: membungkus bunga yang mulai mekar dengan kantong kertas minyak/plastik dan penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin. Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida yang berbahan aktif Benomil.
 

Penyakit Fisiologis

Penyebab: kekurangan unsur hara (defisiensi), kurang Nitrogen, Phosfor, dan Kalium. Gejala: kekurangan nitrogen menyebabkan warna daun hujau-muda (pucat) kekuning-kuningan dan pertumbuhan tanaman menjadi lambat (kerdil). Kekurangan phosfor menyebabkan tanaman menjadi kurus dan kerdil, sedangkan kurang kalium daun-daun menjadi mengering di sepanjang tepi/pinggirannya. Pengendalian: pemberian pupuk berimbang, terutama unsur N, P2O5, dan K2O ataupun disemprot pupuk daun yang kandungan unsur haranya tinggi sesuai dengan gejala defisiensi

Demikianlah postingan kali ini yang membahas "Hama dan Penyakit Bunga Mawar". Semoga bisa menambah pengetahuan kalian semua.

Posting Komentar untuk "Hama dan Penyakit Bunga Mawar - ATH Aneka Tanaman Hias"