Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya dan Tips Agar Buah Sawo Rajin Berbuah - ATH Aneka Tanaman Hias

Sawo (Achras zapota) merupakan tanaman buah berupa pohon yang dapat tumbuh besar dan berbuah lebat. Daunnya yang rimbun mampu menjadi penaung dari sengatan matahari. Tanaman yang sebelumnya berada di daerah tropis Guatemala (Amerika Tengah), Mexico, dan Hindia Barat ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan urutan klasifikasi di kalangan ilmiah, sawo yang disebut neesbery atau sapodilla tergolong ke dalam famili Sapotaceae.


Jenis - Jenis Buah Sawo

Jenis sawo ternyata cukup banyak. Apa saja?
  1. Sawo manila kulon. Bentuk buah lonjong, berbiji banyak, bergetah, dan cukup tahan disimpan.
  2. Sawo manila betawi. Bentuk buah juga lonjong, berukuran besar, tidak banyak getah, rasa manis, tapi kurang tahan di simpan.
  3. Sawo manila malaysia. Bentuk buah lonjong, berukuran besar, rasa buahnya manis.
  4. Sawo manila karat. Bentuk buah agak lonjong, berukuran besar, berkulit tebal, kasar, dan berbintil-bintil kecil.
  5. Sawo apel lilin. Bentuk buah bulat, berukuran agak besar, daging buah terasa agak keras.
  6. Sawo apel kelapa. Bentuk buah bulat kecil-kecil, berkulit tebal, bergetah, berbiji banyak, dan tahan disimpan.
  7. Sawo duren. Bentuk buah bulat, kulit buah halus, dan licin. Disebut sawo duren, karena aroma buahnya mirip dengan buah durian. Ada dua macam sawo duren, yakni sawo duren hijau dan sawo duren merah.



Cara Budidaya Tanaman Sawo

Pemilihan Lokasi Pertanaman

  1. Iklim Tempat yang cocok Menanam Sawo. Tanaman ini cukup bisa menyesuaikan terhadap berbagai suhu. Akan tetapi suhu yang terlalu panas akan merusak pertumbuhan sawo. Curah hujan antara 1250-2500 mm per tahun yang tersebar merata sepanjang tahun. Sawo cukup tahan terhadap gangguan angin.
  2. Ketinggian tempat Sawo. Sawo masih dapat tumbuh cukup baik sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut, meskipun masih dapat tumbuh sampai ketinggian 2500 m di atas permukaan laut.
  3. Tanah Sawo. Sawo tumbuh baik pada tanah alluvial dan tanah berpasir. Tanah liat masih cukup sesuai asal drainasenya baik. Sawo cukup tahan terhadap kekeringan. Sawo tumbuh baik pada tanah dengan kisaran pH tanah antara 6 – 7.

Cara Budidaya Sawo

    Tanaman Sawo Yang Sedang di Cangkok
  1. Perbanyakan tanaman Sawo. Sawo dapat diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) maupun secara vegetatif. Kualitas buah yang dihasilkan dengan biji tidak sama dengan sifat induknya, sedangkan yang diperbanyak dengan cara vegetatif (okulasi atau sambung) keunggulan sifat induknya dapat dipertahankan.
  2. Pengolahan tanah Sawo. Lahan disiapkan sebelum musim hujan. Lahan dibersihkan dari rerumputan, dibajak, dicangkul.
  3. Jarak tanam Sawo. Jarak tanam sekitar 8-9 m x 8-9 m, sehingga tanaman tidak akan berdekatan kalau sudah besar. Air dipasang pada tempat yang akan dibuat lobang tanam.
  4. Pembuatan dan pengisian lobang Sawo. Buat lubang-lubang dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan titik tengah di tempat air. Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Isi lubang dengan tanah bagian atas yang dicampur pupuk kandang _ 30 kg/ lubang. Dan bairkan lobang terbuka kira-kira 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.
  5. Penanaman Sawo. Penanaman dilakukan pada musim hujan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Polibag dilepas dengan hati-hati jangan sampai tanah menjadi pecah. Usahakan leher akar tetap seperti pada waktu di persemaian dan bagian yang diokulasi/sambung tidak tertimbun tanah. Peneduh, mulsa, dan tanaman penutup tanah sangat baik pada awal pertumbuhan sawo.
  6. Perawatan Sawo
  7. Penyiraman Sawo. Dilakukan setiap hari sehingga tanaman tidak layu. Penyiraman harus hati-hati sebab sawo sangat peka terhadap genangan air.

Pengendalian hama dan penyakit Sawo

Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang sawo yaitu penyakit pink (Corticium salmonicolor) dan penyakit bercak daun (Phaeophleospora indica). Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida yang mengandung sulfur atau tembaga. Sedangkan hama yang menyerang sawo adalah lalat buah (Daucus dorsalis) yang memakan daging buah yang sudah matang lakukan penyemprotan fungisida misalnya dengan bubur Bordeaux dengan dosis seperti yang tertera di kemasan. Keunggulan fungisida ini adalah kemampuannya melekat lebih baik dibandingkan fungisida lain. Sejauh ini belum ada cara pengendalian hama yang cukup memuaskan.

Pemangkasan bunga, ranting dan cabang Sawo

Sawo tidak mebutuhkan pemangkasan.

Penyiangan dan penggemburan Sawo

  1. Gulma harus disiangi agar tidak menjadi pesaing tanaman sawo.
  2. Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya dilakukan dengan mencabut gulma. 
  3. Penggemburan dilakukan disekitar tanaman sawo bersamaan dengan penyiangan sehingga memberikan lingkungan yang baik bagi akar.

Pemupukan Sawo

Sawo membutuhkan 1.5 kg N, dan 0.5 kg P2O5 dan K2O per pohon.
Pupuk diberikan 2 kali setahun, menjelang musim hujan untuk mendukung pertumbuhan dan menjelang musim hujan berakhir untuk mendukung produksi buah.

Pemanenan Sawo

  1. Sawo yang berasal dari biji mulai berbuah setelah berumur 5 tahun. Sawo dari perbanyakan vegetatif bisasanya berbuah lebih cepat.
  2. Jumlah buah tergantung umur tanaman. Tanaman berumur 15 tahun dapat menghasilkan 280-300 kg buah. 
  3. Sawo bisa berbuah sepanjang tahun tetapi biasanya terdapat 1 atau 2 musim panen raya. 
  4. Daging buah masak akan berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan.

Dari luar penampakan buah masak sulit dilihat karena daging buah dilapisi kulit yang berwarna kuning kecoklatan. Buah masak akan menghasilkan lebih sedikit getah dibandingkan buah yang belum masak. Cara yang paling mudah mengamati buah masak adalah dengan membelah buah dan melihat daging buah.

Agar Buah Sawo Rajin Berbuah

Idealnya, pembungaan dan pembuahan tabulampot sawo berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Pembungaan paling lebat terjadi pada musim penghujan. Namun, terkadang macet juga. Nah, untuk merangsang pembuahan, silakan simak beberapa tips berikut:
  1. Sekitar 3 bulan sebelum musim hujan, beri pupuk NPK (15-20-20), dilanjutkan dengan teknik pengeringan berselang-seling. Contohnya, selama seminggu tidak disiram sama sekali (asal jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3 hari, dan keringkan lagi. Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga muncul tunas-tunas baru untuk pembungaan.
  2. Ikat pangkal batang tabulampot sawo dengan kawat. Tujuannya untuk membatasi transportasi air dan unsur hara dari dalam tanah yang berlebihan.
  3. Jangan ragu menambahkan zat pengatur tumbuh, misalnya Dekamon atau Atonik.
  4. Potong akar dengan menyisakan 3 cabang akar.

Buah Sawo Untuk Pengobatan

Buah sawo ternyata baik juga untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Maka tak heran, kini buah sawo makin banyak dijual dengan kemasan jus. Tak hanya itu, sawo ternyata juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit, seperti:

Menyembuhkan Diare

Ambil 1 buah sawo muda, cuci sampai bersih. Sawo diparut, lalu diperas dan disaring. Bila perlu, tambahkan sedikit air matang.
Silakan minum 2 kali sehari. Bisa juga menggunakan daun sawo. Sediakan 1 mangkok daun, lalu cincang dalam 2 gelas air bersih selama 15 menit. Nah, air rebusan ini diminum 3 kali sehari.

Menyembuhkan Radang Mulut

Ambil 1 mangkok daun sawo, lalu cincang dalam 2 gelas air bersih selama 10 menit. Pakai air hasil rebusan untuk berkumur.

Mengobati Disentri

Ambil 8 buah sawo muda, cuci bersih. Kunyah-kunyah halus dengan garam secukupnya. Sedikit demi sedikit ditelan, lalu minum air hangat. Lakukan 2 kali sehari hingga sembuh.


Demikianlah informasi mengenai buah sawo, mulai dari cara budidaya tanaman sawo sampai buah sawo untuk pengobatan sudah kami sajikan. Mudah - mudahan bermanfaat buat kalian semua.

3 komentar untuk "Cara Budidaya dan Tips Agar Buah Sawo Rajin Berbuah - ATH Aneka Tanaman Hias"

  1. Waahhhh jadi ngiler lihat buah sawo, apalagi dalam bulan ramadhan sekarang buka puasa enak dengan buah sawo kk.. saya sangat suka sama buah sawo... ternyata tanam buah sawo gak se gampang yang kita kira, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua proses menanam suatu tanaman membutuhkan suatu usaha.
      Makasih sudah berkunjung ke blog ini

      Hapus