Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara dan Waktu Pemupukan Tanaman Hias - ATH Aneka Tanaman Hias

Kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat aplikasi dan dalam penentuan waktu pemupukan yang tepat berpengaruh pada efisiensi pemupukan, dan selanjutnya berpengaruh pula pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Dari penjelasan fungsi ketiga unsur makro di bagian sebelumnya, secara umum gambaran mengenai unsur apa saja yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan tanaman atau fase vegetatif dan masa reproduktif tanaman atau fase generatif dapat diperoleh.

Cara dan Waktu Pemupukan Tanaman Hias

Ketiga unsur makro tersebut secara bersamaan dibutuhkan sepanjang masa pertumbuhan tanaman, hanya beberapa unsur saja yang dibutuhkan dalam jumlah lebih besar sesuai fungsi dan manfaatnya. Unsur nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar bila dibandingkan dengan fosfor dan kalium pada masa awal pertumbuhan atau fase vegetatif tanaman, sedangkan unsur fosfor dibutuhkan lebih banyak pada masa reproduktif atau fase generatif.

Tanaman yang telah memasuki fase generatif tidak boleh mendapatkan unsur nitrogen dalam jumlah besar, tetapi sebaliknya harus mendapatkan unsur fosfor dalam jumlah besar. Apabila pemberian nitrogen dalam dalam jumlah besar tidak dihentikan, tanaman tidak akan memasuki fase generatif, dan akibatnya masa pembungaannya akan tertunda. Pada kondisi tersebut, tanaman akan tumbuh semakin rimbun, muncul percabangan dan daun yang lebat tetapi bersifat negatif atau ridak produktif. Tanaman yang terlalu rimbun akan mempunyai daun yang saling menutupi sehingga daun bagian bawah dan bagian dalam tidak mendapatkan cahaya matahari. Daun negatif tidak dapat melakukan fotosimesa, sehingga hanya menjadi beban bagi tanaman. Untuk memperbaiki kondisi tersebut harus dilakukan pemangkasan pada bagian tanaman yang bersifat negatif, kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk yang kandungan fosfornya tinggi untuk merangsang terjadinya proses pembungaan.

Pemupukan harus disesuaikan dengan jenis pupuk berdasarkan cara aplikasinya. Pupuk akar tidak dapat diaplikasikan ke daun karena kandungan unsur hara mineralnya terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan daun terbakar. Begitu pula sebaliknya, pupuk daun tidak dapat diaplikasikan ke akar. Pupuk akar dibenamkan di sekeliling tanaman atau dilarutkan terlebih dulu kemudian disiramkan sehingga mudah diserap oleh akar tanaman sementara pupuk daun disemprotkan ke daun dengan menggunakan sprayer sehingga mudah diserap tanaman. Cara membenamkan pupuk akar di sekeliling tanaman adalah terlebih dulu membuat parit kecil dengan lebar dan kedalaman kurang lebih 7-10 cm dan berjarak selotar 10 cm dari tanaman. Selanjutnya pupuk akar yang umumnya berbentuk butiran disebarkan secara merata dalam parit tersebut. Jangan lupa untuk menutup parit dengan tanah dan menyiramnya. Penutupan bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan karena pupuk akar mudah menguap bila terkena cahaya matahari.

Pupuk akar terdiri atas pupuk tunggal atau pupuk majemuk. Pupuk majemuk seperti NPK lebih mudah pengaplikasiannya, tetapi memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam menentukan jumlah setiap unsur hara. mineral yang dibutuhkan tanaman. Misalnya NPK dengan komposisi 15 : 15 : 15, artinya mengandung masing-masing 15 unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Bila pemupukan dilakukan pada fase vegetatif tanaman, unsur nitrogen harus lebih besar dibandingkan dengan dua unsur lainnya. Untuk keperluan tersebut, biasanya ditambahkan pupuk urea agar jumlah nitrogennya mencukupi. Sebaliknya, bila pupuk tunggal yang digunakan, cara pemupukannya dengan mengaplikasikan tiga jenis pupuk sekaligus, yaitu urea, SP36, dan KC1. Sebelum pemupukan, buatlah terlebih dahulu campuran dari ketiga jems pupuk tersebut, tetapi karena ketiga jenis pupuk tersebut tidak dapat dicampur seluruhnya sebab akibat pencampuran yang tidak tepat dapat mengakibatkan hilangnya khasiat dari pupuk tersebut, jalan terbaik adalah membuat campuran yang mungkin dari ketiga jenis pupuk tersebut. Jenis pupuk yang tidak dapat dicampur satu dengan lainnya adalah urea dan SP36. Jadi, campuran yang dibuat terdiri dan pupuk urea dan KC1. Setelah itu, buatiah pant di sekeliling tanaman. setengah bagian untuk pupuk campuran dan setengah bagian lagi untuk pupuk SP36. Bila tanaman terdiri dari beberapa baris atau bedengan, buatlah parit di sisi kanan dan kiri barisan tanaman atau bedengan tersebut. Satu parit untuk pupuk campuran dan lainnya untuk pupuk SP36.

Waktu pemupukan yang tepat adalah pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 15.00. Pada saat itu cahaya matahari tidak terlalu terik sehingga dapat mengurangi penguapan pupuk. Bila jumlah tanaman cukup banyak dianjurkan untuk melakukan pemupukan mulai pagi hari, sehingga tidak perlu tertunda hingga esok harinya. Khusus pupuk akar setelah pemupukan dilakukan sebaiknya diikuti dengan kegiatan penyiraman. Jumlah pupuk yang akan diberikan harus sesuai dengan umur dan kondisi tanaman. Untuk pupuk daun, waktu pemupukan pada pagi atau sore hari dikaitkan dengan waktu terjadinya pembukaan stomata yang optimal sebab lewat stomatalah keluar masuknya cairan dari luar daun.Stomata adalah pintu daun yang terdapat pada permukaan bawah daun. Stomata tidak akan membuka pada saat matahari terik dan suhu tinggi. Bila pemupukan dilakukan pada saat stomata tidak membuka, pupuk yang diberikan tidak akan diserap oleh daun. Selain waktu yang tepat, aplikasi pupuk daun tidak boleh langsung diikuti dengan kegiatan penyiraman. Minimal enam jam setelah aplikasi, penyiraman atau kemungkinan turunnya hujan harus dihindari. Karena itu, sangat penting untuk menentukan waktu yang tepat bagi aplikasi pupuk daun. Bila pemupukan dilakukan pada musim hujan, sebaiknya ditambahkan perekat pada pupuk yang digunakan. Perekat berfungsi untuk merekatkan pupuk pada permukaan daun, sehingga tidak larut terbawa air hujan. Karena stomata berada di bawah permukaan daun, arah penyemprotan harus pula diarahkan pada permukaan bawah daun agar pupuk mudah dan segera diserap.

Penentuan jenis pupuk yang benar, diikuti dengan cara dan waktu aplikasi yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk pada proses pembungaannya. Karena itu, bagi hobiis atau pemilik tanaman hias pengetahuan yang berkaitan dengan jenis pupuk, cara, dan waktu pemupukan sangat penting dikuasai. Dengan pengetahuan yang cukup akan didapatkan gambaran yang jelas tentang segala hal berkaitan dengan kebutuhan tanaman sehingga keberhasilan mendapatkan tanaman hias sesuai dengan harapan akan lebih besar.

Sumber: http://cybex.deptan.go.id

Posting Komentar untuk "Cara dan Waktu Pemupukan Tanaman Hias - ATH Aneka Tanaman Hias"