Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam - Macam Drainase - ATH Aneka Tanaman Hias

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir

Skema Drainase
 

Drainase Sistem Gravitasi 

Drainse sistem gravitasi adalah sistem drainase yang paling sederhana, yaitu  pengaliran air dari tempat yang lebih tinggi ke lebih rendah. Pada daerah perbukitan biasanya kemiringan tanahnya cukup curam dan menyebabkan kecepatan aliran di saluran  melampui batas maksimum, sehingga diperlukan bangunan terjun agar tidak merusak permukaan saluran 

Drainase Sistem Sub Surface

Drainase sistem sub surfaceyaitu sistem pematusan permukaan tanah akibat  adanya curah hujan dengan cara meresapkan ke dalam tanah untuk kemudian ditampung, disalurkan melalui pipa berpori (dengan kedalaman tertentu) ke sistem jaringan drainase yang ada disekitar lokasi pori tersebut. Penentuan kedalaman pipa berdasarkan pada perbedaan muka tanah dan muka air banjir. Semakin dalam pipa maka jarak antara pipa semakin jauh. Apabila kedalaman pipa dangkal, maka jarak pipa semakin dekat. Untuk pertimbangan ekonomi sehingga perlu dicari kedalaman pipa yang paling murah dan mudah dilaksanakan (Sugiyanto, 2001).
 
Perhitungan sub surface drainase berdasarkan asumsi sebagai berikut:
  • Tidak adanya aliran runoff(aliran permukaan).
  • Kondisi lapisan dan permukaan kering.
  • Tidak ada air yang keluar / masuk daerah tangkapan.

Drainase Sistem Polder

Drainase sistem polder digunakan apabilapenggunaan drainase sistem gravitasi sudah tidak memungkinkan lagi, walaupun biaya dan operasinya lebih mahal. Drainase sistem polder akan digunakan pada kondisi sebagai berikut ini:
  1. Elevasi atau ketinggian muka tanah lebih rendah dari pada elevasi muka air laut pasang. Pada daerah tersebut sering terjadi genangan akibat air pasang
  2. (rob). 
  3. Elevasi muka tanah lebih rendah dari pada muka air banjir di sungai yang merupakan outlet saluran drainase kota.
    Daerah yang mengalami penurunan, sehingga daerah tersebut yang semula lebih tinggi dari muka air laut pasang maupun muka air banjir di sungai diprediksikan akan tergenang.

Sesuai dengan kondisi di lapangan, maka ada enam bentuk sistem polder yaitu:
  • Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan kolam retensi di satu tempat. Digunakan apabila lahan untuk keperluan kolam retensi tidak ada masalah.
  • Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan kolam retensi. Digunakan apabila kondisi di lapangan tidak memiliki lahan yang cukup (pemukiman padat).
  • Drainase sistem polder dengan pompa dan tampungan memanjang.
  • Drainase sistem polder dengan pompa dan kolam retensi tidak di satu tempat.
  • Drainase sistem polder dengan kolam retensi dan kolam air.
  • Drainase sistem polder tanpa kolam retensi dan kolam air


Posting Komentar untuk "Macam - Macam Drainase - ATH Aneka Tanaman Hias"